PERKEMBANGAN PROCESSOR PENTIUM III
Processor
merupakan bagian sangat penting dari sebuah komputer, yang berfungsi
sebagai otak dari komputer. Tanpa processor komputer hanyalah sebuah
mesin yang tak bisa apa-apa. Pekembangan processor dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan yang begitu cepat bahka para pioner seperti Intel
dan AMD selalu bersaing. Pada tahun 1999, Intel mengeluarkan prosessor
dengan tipe Intel® Pentium® III Processor. Processor Pentium III
merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara
dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi,
audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.
Disamping itu pada tahun yang sama Intel juga mengeluarkan prosesor tipe
Intel® Pentium® III Xeon®. Processor Intel ini kembali merambah pasaran
server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis
Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini
adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari sistem bus ke
processor, yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor
ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.
Intel Pentium III Xeon (basis P6 + SSE)
Pada
bulan Maret 1999, Pentium II Xeon pun digantikan oleh penerusnya,
yakni Intel Pentium III Xeon, yang dikenal dengan sebutan “Tanner“.
Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara prosesor ini
dengan pendahulunya, kecuali pada tambahan instruksi Streaming SIMD
Extension (SSE) dan beberapa perbaikan pada kinerja cache, seperti pada Pentium III (Katmai). Slot yang digunakannya pun sama, yakni Slot 2. Kecepatan bus juga sama, yakni 100 MHz.
Versi kedua dari Intel Xeon ini disebut dengan “Cascades“, yang dibuat berdasarkan teknologi Pentium III Coppermine.
Prosesor ini kontroversial, mengingat dengan menggunakan bus yang
memiliki kecepatan 133 MHz, prosesor ini hanya menawarkan cache level 2
on-die sebesar 256 KB saja (sama seperti halnya Pentium III biasa).
Sesaat sesudah itu (akibat banyaknya keluhan dari para pelanggan), Intel
pun merilis versi Intel Pentium III Xeon yang juga berbasiskan Cascades tapi menawarkan cache level 2 sebesar 2048 KB, untuk kemudian disebut sebagai “Cascades 2MB“.
Berdasar teknologi proses produksinya, Pentium 3 dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
- Prosesor yang bernama sandi Coppermine, diproduksi dengan teknik fabrikasi 180 nm.
- Prosesor yang bernama sandi Tulatin, diproduksi dengan teknik fabrikasi 130 nm.
Prosesor Pentium 3 bernama sandi Coppermine
Prosesor
Pentium 3 Coppermine diproduksi dengan teknik fabrikasi 180 nm. Di
dalam chip silikonnya mengandung 28,1 juta transistor. Ukuran chip
silikon di dalam kemasan prosesor variatif, 90 mm2, 95 mm2, 105 mm2, 106
mm2, tergantung model/varian prosesornya.
Prosesor
desktop Coppermine ada yang dipaket mengunakan dudukan slot 1 yang
memiliki 242 pin, ada pula yang menggunakan dudukan soket 370 pin FC-PGA
(Flip-Chip Pin Grid Array). Memiliki L2 Cache sebesar 256 KB integrated
di dalam prosesor (on chip). Prosesor Coppermine diproduksi dalam 2
model, yaitu prosesor dengan kecepatan sistem bus 100 MHz (model E) dan
kecepatan sistem bus 133 MHz (model EB). ProsesorCoppermine diproduksi
dengan clock speed berkisar 500 MHz hingga 1133 MHz. ProsesorCoppermine
yang pertama kali dirilis adalah prosesor berkecepatan 500 MHz ber-bus
100 MHz, dirilis pada tanggal 25 Oktober 1999.
Prosesor Pentium 3 bernama sandi Tualatin
Prosesor
Pentium 3 Tualatin diproduksi dengan teknik fabrikasi 130 nm. Chip
silikon tersebut berukuran 80 mm2, terdapat di dalam kemasan prosesor.
Chip silikon prosesor 1000 MHz model B, ada yang berukuran 95 mm2.
Seluruh varian prosesor desktopTualatin dipaket mengunakan dudukan soket
370 pin FC-PGA (Flip-Chip Pin Grid Array). Besar L2 Cache prosesor
desktop Tualatin, 256 KB atau 512 KB. Seluruh varian prosesornya
memiliki kecepatan sistem bus 133 MHz. Prosesor Tualatin diproduksi
dengan clock speed berkisar 1000 MHz hingga 1400 MHz. Prosesor yang
pertama kali dirilis, berkecepatan 1000 MHz, dirilis pada pertengahan
tahun 2001.
Intel Xeon (basis Intel NetBurst Microarchitecture)
Prosesor
Intel Xeon berbasis Intel NetBurst Microarchitecture ini dibuat dalam
dua jenis, yakni Intel Xeon 32-bit dan Intel Xeon 64-bit. Berbeda dengan
versi sebelumnya yang masih memiliki nama “Pentium”, Intel pun mengubah
namanya menjadi Intel Xeon saja, yang diperkenalkan pada pertengahan
tahun 2001.
Intel Xeon 32-bit
Foster
Prosesor pertama dari mikroarsitektur Intel NetBurst ini adalah prosesor yang disebut dengan “Foster“. Prosesor ini berbeda dengan prosesor Intel Pentium 4 (Willamette)
yang juga berbasis mikroarsitektur Intel NetBurst. Prosesor ini dapat
bekerja dalam komputer sebagai otak workstation yang kuat, meski
perbandingan harga/kinerja yang ditunjukkannya kurang menarik. Intel
Pentium III Xeon (Cascades 2MB) dan AMD Athlon MP jauh mengunggulinya,
apalagi harga yang ditawarkan oleh sistem-sistem tersebut lebih murah
dibandingkan dengan Intel Xeon Foster. Intel Xeon Foster ini harus
disandingkan dengan memori Rambus RDRAM yang jauh lebih mahal
dibandingkan dengan Synchronous Dynamic Random Access Memory (SDRAM), atau Double Data Rate Synchronous Dynamic Random Access Memory (DDR-SDRAM)
yang digunakan oleh dua prosesor saingannya (SDRAM digunakan oleh Intel
Pentium III Xeon, sementara Athlon MP menggunakan DDR-SDRAM PC-2100).
Xeon
Foster hanya dapat digunakan dalam sistem SMP berjumlah dua prosesor
saja, karena memang Intel menyebut Xeon Foster sebagai Intel Xeon DP.
Untuk kebutuhan lebih dari dua prosesor, Intel pun merilis varian Xeon
Foster yang disebut dengan Intel Xeon MP (Foster MP) yang menawarkan
cache level 3 sebesar 1024 KB dan teknologi Hyper-Threading.
Hal ini memang meningkatkan kinerja Foster, tapi tidak signifikan
(masih berada di belakang Intel Pentium III Xeon dan AMD Athlon MP),
selain tentunya sistem tersebut sangat mahal (berbasis RDRAM).
Prestonia
Pada tahun 2002, Intel memperbaiki Xeon dengan merilis Prestonia,
yang telah mendukung penuh teknologi Intel Hyper-Threading serta
memiliki cache level 2 sebesar 512 KB. Prestonia dibuat dengan berbasis
teknologi manufaktur 130 nanometer (sama seperti halnya Intel Pentium 4
Northwood). Sebagai sandingannya, Intel merilis chipset motherboard
baru, yang disebut sebagai E7500, yang menggunakan memori DDR-SDRAM
dual-channel yang lebih murah dibandingkan dengan RDRAM. Kecepatan bus
yang digunakan pada awalnya adalah 400 MT/s (100 MHz, quad-pumped), tapi beberapa saat kemudian ditingkatkan ke kecepatan 533 MT/s (133 MHz,quad-pumped).
Untuk mendukung prosesor yang memiliki kecepatan bus 533 ini, Intel pun
merilis lagi chipset motherboard baru yang disebut E7501 untuk server
dan E7505 untuk workstation.
Kinerja
yang ditunjukkan oleh Prestonia jauh lebih baik dibandingkan
pendahulunya (Intel Pentium III Xeon, Intel Xeon Foster), bahkan lebih
baik dibandingkan dengan AMD Athlon MP. Dukungan yang bagus dari chipset
yang baru ditengarai sebagai penyebabnya, karena Intel Pentium III
Xeon, Xeon Foster dan AMD Athlon MP masih menggunakan chipset yang lama.
Setelah dirilis, prosesor ini pun banyak dilirik oleh banyak server,
sehingga laku di pasaran.
Gallatin
Prestonia
memang hanya dapat digunakan dalam konfigurasi SMP dua prosesor saja,
karenanya untuk memenuhi segmen SMP multiprosesor, Intel pun merilis
Xeon baru, yang disebut sebagai Gallatin, yang dibuat berdasarkan
prosesor Prestonia. Gallatin menawarkan cache level 3 sebesar 1024 KB
atau 2048 KB, dan kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan
Foster MP. Akibatnya prosesor ini pun populer di pasar desktop.
Selanjutnya, Intel pun mencoba-coba dengan teknologi proses 130
nanometer dan walhasil Gallatin pun dapat menggunakan cache level 3
sebesar 4096 KB.
Akibat
“gagalnya” prosesor Intel Itanium dan Itanium 2 di pasaran, Intel pun
membuat Xeon agar berjalan sebagai prosesor 64-bit, yang
diimplementasikan dengan menggunakan instruksi EM64T (implementasi
instruksi x86-64 milik Intel).
Nocona
Nocona
merupakan versi pertama dari Intel Xeon 64-bit berbasis mikroarsitektur
Intel NetBurst yang diperkenalkan pertengahan tahun 2004. Prosesor ini
didukung oleh chipset E7525 (untuk workstation), E7520 dan E7530 (untuk
server), yang menawarkan dukungan terhadap bus PCI Express, DDR2-SDRAM dan Serial ATA. Prosesor ini lebih lambat dibandingkan dengan saingannya, AMD Opteron, meskipun dalam beberapa situasi, prosesor ini lebih cepat berkat teknologi Intel Hyper-Threading.
Irwindale
Pada
tahun 2005, Intel memperkenalkan lagi prosesor Intel Xeon yang baru,
yang disebut dengan Irwindale, yang menawarkan cache level 2 yang lebih
besar (2048 KB) dan dapat menggunakan daya yang lebih rendah
dibandingkan dengan Nocona. Tapi, AMD Opteron masih lebih kencang
dibandingkan dengan Irwindale.
Cranford
Cranford merupakan versi Xeon MP yang dibuat berbasiskan inti Nocona, yang dirilis pada April 2005.
Potomac
Potomac merupakan versi Xeon MP yang dibuat berbasiskan inti Irwindale, yang memiliki cache 8192 KB.
Intel Pentium III
Pentium
III adalah mikroprosesor generasi keenam buatan Intel yang diluncurkan
tahun 1999 sebagai penerus prosesor Intel Pentium II. Prosesor
berarsitektur 32-bit ini menggunakan mikroarsitektur Intel x86 yang
diperluas dengan instruksi RISC seperti Pentium Pro. Adapun sebenarnya
prosesor x86 adalah prosesor berinstruksi CISC. Pada masanya, prosesor
ini sempat menempatkan diri sebagai prosesor tercepat sebelum AMD
meluncurkan prosesor jagoannya, Athlon. Jangkauan kecepatanprosesor ini
mulai 450 MHz (4,5 kali 100 MHz) hingga 1.400 MHz (10,5 kali 133 MHz).
Prosesor Pentium III dengan kecepatan 1.400 MHz diluncurkan hampir
bersamaan dengan peluncuran prosesor Pentium 4 generasi pertama yang
menimbulkan ketimpangan pasar sehingga sempat kalah pamor.
Pentium
III menggunakan slot (dikenal sebagai Slot 1) sebagai sarana penyambung
dengan papan induk, sama dengan Pentium II sebelum akhirnya berubah
menggunakan soket dengan 370 pin (dikenal sebagai soket PGA 370).
Prosesor ini awalnya berjalan pada bus berkecepatan 100 MHz sebelum
ditingkatkan menjadi 133 MHz.
Pentium
III memang hanya diluncurkan untuk komputer desktop dan mobile. Untuk
mengatasi kebutuhan komputer server maupun workstation, Intel
menyiasatinya dengan meluncurkan Pentium III Xeon. Semua prosesor
tersebut mempunyai fitur-fitur antara lain:
*
Dukungan terhadap instruksi MMX (Multimedia Extension) dan SSE
(Streaming SIMD Extension). Dengan menggunakan dua instruksi tersebut,
Pentium III dapat menjalankan aplikasi multimedia dan penyuntingan video
lebih gegas daripada prosesor yang tidak dilengkapi dengan SSE.
*
Seperti Pentium II, generasi pertama dari prosesor ini menggunakan
antarmuka Dual Independent Bus (DIB) yang memisahkan antara bus prosesor
dengan cache serta busprosesor dengan bus memori. Inilah sebab mengapa
kecepatan cache memorinya setengah dari kecepatan prosesor. Generasi
kedua dan ketiga dari prosesor ini telah meningkatkan performa DIB yang
digunakannya sehingga cache prosesornya menjadi setara dengan kecepatan
prosesor.
*
Meski kontroversial karena masalah privasi, prosesor ini memiliki fitur
nomor seri prosesor yang mampu mengidentifikasi nomor seri dari
prosesor yang digunakan. Sebenarnya, fitur ini lebih ditujukan bagi
mereka yang berada dalam lingkungan korporat dengan tujuan untuk
memudahkan mereka dalam proses audit aset perusahaan.
Karena
menggunakan kecepatan bus yang lebih tinggi, maka Pentium III tidaklah
serta-merta dapat langsung didukung oleh papan induk yang mendukung
Pentium II. Papan induk dengan chipset Intel 430 untuk Pentium II tidak
dapat bekerja dengan Pentium III secara langsung, kecuali dengan
melakukan proses pembaharuan BIOS. Adapun papan induk dengan chipset
Intel 440BX, 440ZX, 440LX, dan Intel 820 sudah mendukung prosesor ini
sepenuhnya.
Prosesor
ini dapat bekerja berdampingan dengan memori SDRAM PC-100, SDRAM
PC-133, RDRAM PC-600, RDRAM PC-700, RDRAM PC-800, DDR-SDRAM
PC-1600,DDR-SDRAM PC-2100 (hanya segelintir chipset yang
menyertakannya), dan Virtual Channel SDRAM (VC-SDRAM) PC-133 (hanya
segelintir chipset yang menyertakannya).
Merk
Microarchitektur Desktop Laptop Server Pentium III Katmai (0.25 µm)
Coppermine (180 nm) Tanner (0.25 µm) Pentium III Xeon
Coppermine (180 nm) Tualatin(130 nm) Cascades (180 nm) Mobile Pentium
III Tualatin (130 nm) Pentium III MMX.
Pentium III Katmai (0.25 µm)
Katmai
(generasi awal). Prosesor ini masih menggunakan bus berkecepatan 100
MHz yang dibangun menggunakan teknik pabrikasi 250 nm. Adapun kecepatan
cacheprosesor setengah kali lipat dari kecepatan prosesor, misalnya
apabila prosesor berjalan pada kecepatan 500 MHz, maka kecepatan cache
prosesor tersebut adalah 250 MHz. Cache yang digunakan adalah SRAM
berkapasitas 512 KB.
Pada
tahun 1999 Intel mengenalkan kumpulan MMX2 baru yang ditingkatkan untuk
perintayh grafis (diantaranya 70 buah). Perintah ini disebut Katmai New
Instructions (KNI) /Perintah Baru Katmai atau SSE. Perintah ini
ditujukan untuk meningkatkan unjuk kerja game 3D – seperti teknologi
3DNow! AMD. Katmai memasukkan “double precision floating-point single
instruction multiple data”/”floating point dengan ketelitian ganda satu
perintah banyak data” (atau DPFS SIMD untuk singkatnya) yang bekerja
dalam delapan register 128 bit.
KNI
diperkenalkan pada Pentium III 500 MHz baru. Prosessor ini sangat mirip
dengan Pentium II. Menggunakan Slot 1, dan hanya berbeda pada fitur
baru seperti pemakaian Katmai dan SSE. Prosessor ini dipasangkan pada
motherboard dengan chip set BX dan slot 1.
Prosesor ini mempunyai beberapa fitur :
• Nomer pengenal
• Register baru dan 70 perintah baru
Akhirnya
kecepatan clock dinaikkan hingga 500 MHz dengan ruang untuk peningkatan
lebih lanjut. Pentium III Xeon (dengan nama sandi Tanner) diperkenalkan
17 Maret 1999. Chip Xeon diperbarui dengan semua fitur baru dari
Pentium III. Untuk memanfaatkannya Intel telah mengumumkan chip set
Profusion.
Nomer
pengenal PSN (Processor Serial Number), unik untuk tiap CPU, telah
menyebabkan banyak pembicaraan masalah keamanan. Nomer ini bernilai 96
bit yang diprogram secara elektronik ke dalam tiap chiop. Sesungguhnya
ini berarti inisiatif yang sangat bijaksana, yang dapat membuat
perdagangan elektronik dan penyandian dalam Internet menjadi aman dan
efektif.
Prosesor MMX
Generasi ketiga dari prosesor Pentium adalah prosesor MMX (yang memiliki nama kode P55C) yang dirilis pada tahun 1997. Intel memasukkan tambahan 57 instruksi MMX baru
ke dalam prosesor, tanpa melakukan perombakan terhadap desain. karena
modul MMX hanya ditambahkan begitu saja ke dalam rancangan Pentium tanpa
rancang ulang, Intel terpaksa membuat unit MMX dan FPU melakukan
sharing, dalam arti saat FPU aktif MMX non-aktif, dan sebaliknya.
Sehingga Pentium MMX dalam mode MMX tidak kompatibel dengan Pentium.
Prosesor ini tersedia dalam frekuensi kecepatan/bus 166MHz/66MHz,
200MHz/66MHz, dan 233/66MHz. Selain ditujukan untuk prosesor desktop,
prosesor ini juga tersedia untuk prosesor mobile, yang bekerja pada
frekuensi 266MHz/66MHz. Ukuran Cache pun ditingkatkan pada prosesor ini:
Pentium MMX memiliki 16 KB Data cache yang bersifatwrite-back (yang
pada versi Pentium sebelumnya hanya terdapat 8 KB). Chip prosesor
Pentium MMX diproduksi dengan menggunakan teknik manufaktur Bipolar CMOS
350 nanometer, dan tegangan yang digunakannya adalah 2.8 Volt. Prosesor
untuk komputer portabel (yang dibangun dengan teknologi 250 nanometer)
yang begitu membutuhkan penghematan daya bahkan hanya membutuhkan 1.8
Volt.
Lagi-lagi, Intel mengganti dudukan prosesor ke socket baru, Socket-7 321-pin,
yang memiliki fitur pengatur voltase secara otomatis (Automatic Voltage
Regulator Module). Untuk menggunakan prosesor ini, akhirnya pengguna
dipaksa lagi untuk mengganti motherboard-nya.
Prosesor Coppermine
pada
tahun 2000 lalu, Intel meluncurkan Celeron baru bernama Coppermine.
Coppermine yang menjadi Celeron generasi II ini memiliki format soket
370 dengan kecepatan clock 533 MHz dan diteruskan menjadi 566, 600, 633,
666, 700, 733, dan 766 MHz. Saat peluncuran Celeron 800 MHz, Intel
memutuskan untuk menaikkan FSB menjadi 100 MHz sehingga performanya
meningkat tajam. Generasi ini berlanjut dengan kecepatan 800, 850, 900,
950, 1.000, hingga 1.100 MHz. Generasi ini akhirnya digantikan dengan
generasi baru bernama Tualatin pada tahun 2002 yang seluruhnya dengan
FSB 100 MHz dan 256 kB of L2 cache (dimana saat itu Pentium III bekerja
dengan 256 kB /512 kB L2 cache). Tualatin bekerja pada kecepatan 1.2 GHz
dan diteruskan dengan 1.3 dan 1.4 GHz. Namun jika dilakukan
perbandingan dengan pesaingnya AMD Duron, kinerja Tualatin saat itu
masih juga tertinggal jauh.
SIMD (Single Instruction, Multiple Data)
SIMD adalah singkatan dari Single Instruction, Multiple Data, merupakan sebuah istilah dalam komputasi yang merujuk kepada sekumpulan operasi yang digunakan untuk menangani jumlah data yang sangat banyak dalam paralel secara efisien, seperti yang terjadi dalam prosesor vektor atau prosesor larik. SIMD pertama kali dipopulerkan pada superkomputer skala besar, meski sekarang telah ditemukan pada komputer pribadi.
Contoh
aplikasi yang dapat mengambil keuntungan dari SIMD adalah aplikasi yang
memiliki nilai yang sama yang ditambahkan ke banyak titik data (data point), yang umum terjadi dalam aplikasi multimedia. Salah satu contoh operasinya adalah mengubah brightness dari sebuah gambar. Setiap pixel dari sebuah gambar 24-bit berisi tiga buah nilai berukuran 8-bit brightness dari porsi warna merah (red), hijau (green), dan biru (blue). Untuk melakukan perubahan brightness,
nilai R, G, dan B akan dibaca dari memori, dan sebuah nilai baru
ditambahkan (atau dikurangkan) terhadap nilai-nilai R, G, B tersebut dan
nilai akhirnya akan dikembalikan (ditulis kembali) ke memori.
Prosesor yang memiliki SIMD menawarkan dua keunggulan, yakni:
- Data langsung dapat dipahami dalam bentuk blok data, dibandingkan dengan beberapa data yang terpisah secara sendiri-sendiri. Dengan menggunakan blok data, prosesor dapat memuat data secara keseluruhan pada waktu yang sama. Daripada melakukan beberapa instruksi “ambil pixel ini, lalu ambil pixel itu, dst”, sebuah prosesor SIMD akan melakukannya dalam sebuah instruksi saja, yaitu “ambil semua pixel itu!” (istilah “semua” adalah nilai yang berbeda dari satu desain ke desain lainnya). Jelas, hal ini dapat mengurangi banyak waktu pemrosesan (akibat instruksi yang dikeluarkan hanya satu untuk sekumpulan data), jika dibandingkan dengan desain prosesor tradisional yang tidak memiliki SIMD (yang memberikan satu instruksi untuk satu data saja).
- Sistem SIMD umumnya hanya mencakup instruksi-instruksi yang dapat diaplikasikan terhadap semua data dalam satu operasi. Dengan kata lain, sistem SIMD dapat bekerja dengan memuat beberapa titik data secara sekaligus, dan melakukan operasi terhadap titik data secara sekaligus.
Sayangnya,
beberapa desainer SIMD terbentur dengan beberapa pertimbangan desain
yang berada di luar kontrol mereka. Salah satu pertimbangan tersebut
adalah harus menambahkan banyak register untuk menampung data yang akan
diproses. Idealnya, hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan unit SIMD
ke dalam prosesor agar memiliki registernya sendiri, tetapi beberapa
desainer terpaksa menggunakan register yang telah ada, umumnya yang
digunakan adalah register floating-point. Register floating-point
umumnya memiliki ukuran 64-bit, yang lebih kecil daripada yang
dibutuhkan oleh SIMD agar bekerja secara optimal, meskipun hal ini dapat
mendatangkan masalah jika kode hendak mencoba untuk menggunakan
instruksi floating-point dan SIMD secara bersamaan.
Pada
pendesainan awal SIMD, terdapat beberapa prosesor yang khusus disiapkan
untuk melakukan tugas ini, yang seringnya disebut sebagai Digital Signal Processor (DSP).
Perbedaan utama antara SIMD dan DSP adalah DSP merupakan prosesor yang
komplit dengan set instruksinya sendiri (yang meskipun lebih sulit
digunakan), sementara SIMD hanya bergantung pada register
general-purpose untuk menangani detail program, dan instruksi SIMD hanya
menangani manipulasi data.
Penggunaan
instruksi SIMD pertama kali dilakukan dalam superkomputer vektor dan
dipopulerkan oleh Cray pada tahun 1970-an. Akhir-akhir ini, SIMD skala
kecil (64-bit atau 128-bit) telah menjadi populer dalam CPU yang
bersifat general purpose, yang dimulai pada tahun 1994 dengan set
instruks MAX yang diaplikasikan pada Hewlett-Packard PA-RISC. Instruksi SIMD, saat ini dapat ditemukan dalam kebanyakan prosesor, seperti halnya AltiVec dalam prosesor PowerPC; Intel MMX, SSE, SSE2, SSE3, SSE4, AMD 3DNow!dalam prosesor Intel x86; VIS dalam prosesor prosesor SPARC; MAX dalam Hewlett-Packard PA-RISC; MDMX serta MIPS-3D dalamMIPS serta MVI dalam prosesor DEC Alpha.
Meskipun demikian, perangkat lunak pada umumnya tidak mengeksploitasi
instruksi, dan bahkan instruksi ini hanya digunakan dalam aplikasi yang
khusus, seperti pengolahan grafik.
Meskipun
hal ini secara umum telah membuktikan bahwa sulitnya mencari aplikasi
komersial yang dikhususkan untuk prosesor SIMD, ada beberapa kesuksesan
yang terjadi seperti halnya aplikasi GAPP yang dikembangkan oleh Lockheed Martin. Versi yang lebih baru dari GAPP bahkan menjadi aplikasi yang dapat memproses video secara waktu-nyata (real-time) seperti halnya konversi antar bermacam-macam standar video yang (seperti konversi NTSC ke PAL atau sebaliknya, NTSC ke HDTV atau sebaliknya dan lain-lain), melakukan deinterlacing, pengurangan noise (noise reduction), kompresi video, dan perbaikan citra gambar (image enhancement).
Motherboard Processor Pentium III
-Chipset Intel 82443BX PAC
-Memory Capacity Two DIMM sockets for up to 512 MB SDRAM (16 MB minimum)
-Memory Type/Size Supports Intel
4-clock, 72-bit ECC or 64-bit
non-ECC, unbuffered 66-MHz or 100-MHz DIMMs
-DIMM Sizes 16 MB, 32 MB, 64 MB, 128 MB, 256 MB
-Memory Voltage 3.3V only
-USB Two stacked USB connectors
-BIOS Type 4 Mb bootblock Flash,AMI BIOS 4Mb Flash
-Special Features Plug and Play, IDE drive auto-configure,
Advanced Power Management (APM) 1.2,
ACPI 1.0, DMI 2.0 ECC/Parity support,
LS120 support, Multilingual support
1. Slot AGP
Slot
AGP adalah Bus AGP, singkatan dari Accelerated Graphics Port adalah
sebuah bus yang dikhususkan sebagai bus pendukung kartu grafis
berkinerja tinggi, menggantikan bus ISA, bus VESA atau bus PCI yang
sebelumnya digunakan.
Spesifikasi
AGP pertama kali (1.0) dibuat oleh Intel dalam seri chipset Intel 440
pada Juli tahun 1996. Sebenarnya AGP dibuat berdasarkan bus PCI, tapi
memiliki beberapa kemampuan yang lebih baik. Selain itu, secara fisik,
logis dan secara elektronik, AGP bersifat independen dari PCI. Tidak
seperti bus PCI yang dalam sebuah sistem bisa terdapat beberapa slot,
dalam sebuah sistem, hanya boleh terdapat satu buah slot AGP saja.
Spesifikasi
AGP 1.0 bekerja dengan kecepatan 66 MHz (AGP 1x) atau 133 MHz (AGP 2x),
32-bit, dan menggunakan pensinyalan 3.3 Volt. AGP versi 2.0 dirilis
pada Mei 1998 menambahkan kecepatan hingga 266 MHz (AGP 4x), serta
tegangan yang lebih rendah, 1.5 Volt. Versi terakhir dari AGP adalah AGP
3.0 yang umumnya disebut sebagai AGP 8x yang dirilis pada November
2000. Spesifikasi ini mendefinisikan kecepatan hingga 533 MHz sehingga
mengizinkan throughput teoritis hingga 2133 Megabyte/detik (dua kali
lebih tinggi dibandingkan dengan AGP 4x). Meskipun demikian, pada
kenyataannya kinerja yang ditunjukkan oleh AGP 8x tidak benar-benar dua
kali lebih tinggi dibandingkan AGP 4x, karena beberapa alasan teknis.
Spesifikasi AGP Diperkenalkan Kecepatan Tegangan Maksimum troughput
1x Juli 1996 66 MHz (1 x 66 MHz), 32-bit 3.3 Volt 266 MByte/detik
2x Juli 1996 133 MHz (2 x 66 MHz), 32-bit 3.3 Volt 533 MByte/detik
4x Mei 1998 266 MHz (4 x 66 MHz), 32-bit 1.5 Volt 1066 MByte/detik
8x November 2000 533 MHz (8 x 66 MHz), 32-bit 1.5 Volt 2133 MByte/detik
Selain
empat spesifikasi AGP di atas, ada lagi spesifikasi AGP yang dinamakan
dengan AGP Pro. Versi 1.0 dari AGP Pro diperkenalkan pada bulan Agustus
1998 lalu direvisi dengan versi 1.1a pada bulan April 1999. AGP Pro
memiliki slot yang lebih panjang dibandingkan dengan slot AGP biasa,
dengan tambahan pada daya yang dapat didukungnya, yakni hingga 110 Watt,
lebih besar 25 Watt dari AGP biasa yang hanya 85 Watt. Jika dilihat
dari daya yang dapat disuplainya, terlihat dengan jelas bahwa AGP Pro
dapat digunakan untuk mendukung kartu grafis berkinerja tinggi yang
ditujukan untuk workstation graphics, semacam ATi FireGL atau NVIDIA
Quadro. Meskipun demikian, AGP Pro tidaklah kompatibel dengan AGP biasa:
kartu grafis AGP 4x biasa memang dapat dimasukkan ke dalam slot AGP
Pro, tapi tidak sebaliknya. Selain itu, karena slot AGP Pro lebih
panjang, kartu grafis AGP 1x atau AGP 2x dapat tidak benar-benar masuk
ke dalam slot sehingga dapat merusaknya. Untuk menghindari kerusakan
akibat hal ini, banyak vendor motherboard menambahkan retensi pada
bagian akhir slot tersebut: Jika hendak menggunakan kartu grafis AGP Pro
lepas retensi tersebut.
Selain
faktor kinerja video yang lebih baik, alasan mengapa Intel mendesain
AGP adalah untuk mengizinkan kartu grafis dapat mengakses memori fisik
secara langsung, yang dapat meningkatkan kinerja secara signifikan,
dengan biaya integrasi yang relatif lebih rendah. AGP mengizinkan
penggunaan kartu grafis yang langsung mengakses RAM sistem, sehingga
kartu grafis on-board dapat langsung menggunakan memori fisik, tanpa
harus menambah chip memori lagi, meski harus dibarengi dengan
berkurangnya memori untuk sistem operasi.
Mulai
tahun 2006, AGP telah mulai digeser oleh kartu grafis berbasis PCI
Express x16, yang dapat mentransfer data hingga 4000 Mbyte/detik, yang
hampir dua kali lebih cepat dibandingkan dengan AGP 8x, dengan kebutuhan
daya yang lebih sedikit (voltase hanya 800 mV saja ).
2.
3. Slot PCI
Slot
PCI adalah (kepanjangan dari bahasa Inggris: Peripheral Component
Interconnect) adalah bus yang didesain untuk menangani beberapa
perangkat keras. Standar bus PCI ini dikembangkan oleh konsorsium PCI
Special Interest Group yang dibentuk oleh Intel Corporation dan beberapa
perusahaan lainnya, pada tahun 1992. Tujuan dibentuknya bus ini adalah
untuk menggantikan Bus ISA/EISA yang sebelumnya digunakan dalam komputer
IBM PC atau kompatibelnya.
Komputer
lama menggunakan slot ISA, yang merupakan bus yang lamban. Sejak
kemunculan-nya sekitar tahun 1992, bus PCI masih digunakan sampai
sekarang, hingga keluar versi terbarunya yaitu PCI Express (add-on).
Spesifikasi
bus PCI pertama kali dirilis pada bulan Juni 1992, sebagai PCI vesi
1.0. Perkembangan selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Spesifikasi bus PCI Dirilis pada Perubahan yang dilakukan, yaitu :
– PCI 1.0 Juni 1992 Spesifikasi asli PCI, yang memiliki lebar bus 32-bit atau 64-bit
– PCI 2.0 April 1993 Spesifikasi ini mendefinisikan jenis konektor dan papan ekspansi
– PCI 2.1 Juni 1995 Operasi 66 MHz diberlakukan; Perubahan pada latency; Adanya fungsi transaction ordering
– PCI 2.2 Januari 1999 Fitur manajemen daya diberlakukan; Ada beberapa klarifikasi mekanika
– PCI-X 1.0 September 1999 Spesifikasi PCI-X 133 MHz, sebagai tambahan bagi versi PCI 2.2
– Mini-PCI November 1999 Spesifikasi PCI 2.2 untuk motherboard dengan form factor yang kecil (Micro-ATX)
– PCI 2.3 Maret 2002 Pensinyalan 3.3 Volt; Penggunaan kartu yang bersifat low-profile
– PCI-X
2.0 Juli 2002 Modus kerja 266 MHz dan 533 MHz; dukungan terhadap
pembagian bus 64-bit menjadi segmen-segmen berukuran 16-bit atau 32-bit;
Pensinyalan 3.3 Volt atau 1.5 Volt.
– PCI
Express 1.0 Juli 2002 PCI dengan cara transmisi serial, dengan
kecepatan 2500Mb/s tiap jalur transmisi tiap arah, menggunakan
pensinyalan 0.8 Volt, sehingga menghasilkan bandwidth kira-kira 250MB/s
tiap jalurnya; Didesain untuk menggantikan PCI 2.x dalam sistem PC.
4. Slot ISA
Slot
ISA adalah Bus ISA (Industry Standard Architecture) adalah sebuah
arsitektur bus dengan bus data selebar 8-bit yang diperkenalkan dalam
IBM PC 5150 pada tanggal 12 Agustus 1981. Bus ISA diperbarui dengan
menambahkan bus data selebar menjadi 16-bit pada IBM PC/AT pada tahun
1984, sehingga jenis bus ISA yang beredar pun terbagi menjadi dua
bagian, yakni ISA 16-bit dan ISA 8-bit. ISA merupakan bus dasar dan
paling umum digunakan dalam komputer IBM PC hingga tahun 1995, sebelum
akhirnya digantikan oleh bus PCI yang diluncurkan pada tahun 1992.
ISA 8-bit
Bus
ISA 8-bit merupakan varian dari bus ISA, dengan bus data selebar 8-bit,
yang digunakan dalam IBM PC 5150 (model PC awal). Bus ini telah
ditinggalkan pada sistem-sistem modern ke atas tapi sistem-sistem Intel
286/386 masih memilikinya. Kecepatan bus ini adalah 4.77 MHz (sama
seperti halnya prosesor Intel 8088 dalam IBM PC), sebelum ditingkatkan
menjadi 8.33 MHz pada IBM PC/AT. Karena memiliki bandwidth 8-bit, maka
transfer rate maksimum yang dimilikinya hanyalah 4.77 Mbyte/detik atau
8.33 Mbyte/detik. Meskipun memiliki transfer rate yang lamban, bus ini
termasuk mencukupi kebutuhan saat itu, karena bus-bus I/O semacam serial
port, parallel port, kontrolir floppy disk, kontrolir keyboard dan
lainnya sangat lambat. Slot ini memiliki 62 konektor.
Meski
desainnya sederhana, IBM tidak langsung mempublikasikan spesifikasinya
saat diluncurkan tahun 1981, tapi harus menunggu hingga tahun 1987,
sehingga para manufaktur perangkat pendukung agak kerepotan membuat
perangkat berbasis ISA 8-bit.
ISA 16-bit
Bus
ISA 16-bit adalah sebuah bus ISA yang memiliki bandwidth 16-bit,
sehingga mengizinkan transfer rate dua kali lebih cepat dibandingkan
dengan ISA 8-bit pada kecepatan yang sama. Bus ini diperkenalkan pada
tahun 1984, ketika IBM merilis IBM PC/AT dengan mikroprosesor Intel
80286 di dalamnya. Mengapa IBM meningkatkan ISA menjadi 16 bit adalah
karena Intel 80286 memiliki bus data yang memiliki lebar 16-bit,
sehingga komunikasi antara prosesor, memori, dan motherboard harus
dilakukan dalam ordinal 16-bit. Meski prosesor ini dapat diinstalasikan
di atas motherboard yang memiliki bus I/O dengan bandwidth 8-bit, hal
ini dapat menyababkan terjadinya bottleneck pada bus sistem yang
bersangkutan.
Daripada
membuat bus I/O yang baru, IBM ternyata hanya merombak sedikit saja
dari desain ISA 8-bit yang lama, yakni dengan menambahkan konektor
ekstensi 16-bit (yang menambahkan 36 konektor, sehingga menjadi 98
konektor), yang pertama kali diluncurkan pada Agustus tahun 1984, tahun
yang sama saat IBM PC/AT diluncurkan. Ini juga menjadi sebab mengapa ISA
16-bit disebut sebagai AT-bus. Hal ini memang membuat interferensi
dengan beberapa kartu ISA 8-bit, sehingga IBM pun meninggalkan desain
ini, ke sebuah desain di mana dua slot tersebut digabung menjadi satu
slot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar